بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selamat Datang di Blog Belajar Biologi

ALGA

Alga memiliki ukuran tubuh yang kecil dan  sangat beragam merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.
Alga juga merupakan mikroorganisme aerobic fotosintetik, dijumpai di mana saja yang tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan nutrisi sederhana untuk memper panjang hidupnya. Organisme ini mengandung Klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk melangsungkan fotosintesis, tersebar luas di alam dan dijumpai hampir di segala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Alga dapat hidup pada suhu optimum antara 20-300c dan pada pH antara.

 MORFOLOGI ALGA
Banyak spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Algae hijau uniseluler yang khas yaitu Algae mengandung nucleus yang dibatasi membrane. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks kloroplas terdapat membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.

FISIOLOGI ALGA
Pertumbuhan alga berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar matahari. Phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan Algae.
Beberapa spesies algae hidup pada salju  dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung. Beberapa ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70 0C. beberapa algae beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan bahkan permukaan batuan.
Alga mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.


HABITAT
1.      Habitat alga adalah di perairan (terutama perairan tawar) dan pada beberapa tempat yang lembap dan tenang(Chroococcus,alga uniselluler).
2.      Hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain, misalnya Gloeocapsa Pada beberapa jenis yang lain mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 850c (sumber air panas). Misalnya pada jenis alga biru.
3.      Ada yang hidup ditanah untuk stabilitasi dan perbaikan fisik tanah

PENYEBARAN ALGA
Penyebaran alga sangat dipengaruhi oleh cahaya, temperature air, kandungan oksigen, kandungan karbondioksida, dan kandungan mineral. Pada beberapa Beberapa jenis alga ditemukan di batang pohon atau di lapisan tanah yang lembab. Alga tidak merusak dan merugikan tumbuhan yang ditempatinya.

F. REPRODUKSI ALGA
1.      Reproduksi vegetatif dilakukan dengan fragmentasi, pembelahan sel . Misalnya pada divisi Rhodophycophyta
2.      Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospore, aplanospora mitospora, hipnospora.
3.      Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami. Misalnya pada Charopyta

KLASIFIKASI ALGA
Dasar untu mengklasifikasikan alga, yaitu
1.      Pigmen : susunan kimianya
2.      Produk makanan cadangan  kimianya
3.      Flagela (jika ada) : jumlah dan morfologinya
4.      Dinding sel : kimia dan sifat-sifat fisiknya
5.      Organisasi sel dimana setiap sel mempunyai perangkat sel yang bervariasi (misal ada yang dilengkapi stigma, pirenoid, dan lain lain)
6.      Sejarah hidup (rangkaian perubahan yang lengkap pada suatu organisme) dan reproduksi
Menurut Harold C. Blod (1977) dalam karyanya The Plant Kingdom mengelompokkan alga dalam beberapa klasifikasi yaitu :
1. Cholorophyta (Green Algae)
Alga hijau merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 species) yang anggotanya terdiri dari alga hijau yang hidup sebagai plankton air tawar dan sebagian kecil di air laut. Alga hijau memiliki struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat, dan memiliki pigmen.
Ø  CIRI-CIRI ALGA HIJAU
1.      Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni. Diantara species Chlorophyta yang paling sederhana uniselluler adalah chlamydomonas, sedangkan yang lebih kompleks umumnya berkoloni.
2.      Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
3.      Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, jala atau bintang. Didalam kloroplas terdapat  ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endo-plasma.
Ø  HABITAT ALGA HIJAU
Habitat alga 90% hidup di air tawar dan sisanya berada di air laut, tanah-tanah yang basah, tetapi Ada pula beberapa yang hidup di tempat yang kering.

Ø  CARA HIDUP
Alga hijau hidup secara autotrof (dapat membuat makanan sendiri). Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis (bergabung) dengan jamur membentuk lumut kerak.

Ø  REPRODUKSI
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma). Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.

Ø  Contoh
Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak bebas. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga dapat memakan zat-zat organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena memakan bahan organik yang tersedia. Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan bine.

Ø  PERANAN ALGA HIJAU
Alga hijau memiliki peranan penting yaitu Sifat dari alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun habitat  tempat alga berada. Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas, Ulva, dan Stigeoclonium. Berikut ini adalah salah satu contoh yaitu Chlorella. Chlorella berpotensi menjadi sumber makanan baru karena beberapa hal berikut.
a.       Dalam lingkungan yang baik, perkembangbiakan berlangsung cepat. Suhu ideal untuk fotosintesisnya ialah sekitar 25 °C.
b.      Jika dalam kulturnya dimasukkan zat organik sederhana, yaitu karbon dioksida dan cahaya, alga ini akan berfotosintesis dan menghasilkan karbohidrat, protein, serta lemak. (Campbell et al. 2005; Solomon et al. 2001).
2. Phaeophyta (Brown algae)
Phaeophyta atau Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis alga lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau alga cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami fase diploid dari siklus hidupnya.
Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.
Ø  CIRI-CIRI ALGA COKELAT
·         Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen tidak bercabang.
·         Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada pula yang berbentuk benang.
·         Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
·         Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam alginat (algin).
·         Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.
Ø  HABITAT ALGA COKELAT
Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.
Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.

Ø  CARA HIDUP
Alga cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.

Ø  REPRODUKSI
Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami. Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami.
Proses oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.
Contoh alga cokelat, antara lain:
a.       Fucus serratus
b.      Macrocystis pyrifera
c.       Sargassum vulgare
d.      Turbinaria decurrens

Ø  PERANAN ALGA COKELAT
Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin (asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion, dan krem sehabis bercukur. Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah.

3.  Rhodopyta (Red algae)
Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang  kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru.
Ø  CIRI-CIRI ALGA MERAH
a.       Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
b.      Tidak memiliki flagela
c.       Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
d.      Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.

Ø  HABITAT ALGA MERAH
Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di perairan tawar.
Ø  CARA HIDUP
Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.

Ø  REPRODUKSI
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.
Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol.
Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mulaberkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan alat-alat generatifnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania furcellata.

Ø  PERANAN ALGA MERAH
Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk  mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga kural memiliki peran penting dalam pembentukan terumbu karang .








4. Chrysophyta (Gold algae)
Chrysophyta diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas. Kelompok alga keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil.
Ø  CIRI-CIRI ALGA KEEMASAN
Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut:
a.       Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b.      Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu.Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior. Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
c.       Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga. keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
d.      Pada kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.

Ø  HABITAT ALGA KEEMASAN
Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.

Ø  CARA HIDUP
Alga keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukbsantin.

Ø  REPRODUKSI
Reproduksi pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.

Ø  PERANAN ALGA KEEMASAN
Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen di lingkungan perairan laut.





5. Bacillariophyta (Diatom)
Diatom memiliki Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar diatom bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.
Ø  CIRI-CIRI DIATOM
a.       Talus bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka. Di antara dua kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika)
b.      Inti sel berada di pusat sitoplasma,
c.       Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H, periferal, dan pipih.

Ø  HABITAT DIATOM
Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau bentos.

Ø  CARA HIDUP
Diatom termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis. Pigmen fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten, fukosantin, diatoksantin, dan diadi-noksantin.

Ø  REPRODUKSI
Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual. Pada saat diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya.
Pembelahan mitosis terus berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian bereproduksi secara seksual.
Sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan mitosis.

Ø  PERANAN DIATOM
Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom. Tanah diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat, dinamit, pembuat saringan, bahan penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis dan piringan hitam .







6. Pyrrophyta
Pyrrophyta atau lebih dikenal sebagai Dinophyceae atau Dinoflagellata (nama ini berasal dari gerakan berputar dari sel swimming )merupakan protista yang hidup di laut atau air tawar, dikelompokkan sebagai protista autotrof oleh adanya klorofil a dan c , tetapi tidak mempunyai klorofil b pigmen xantophil yang khas yaitu peridinin, neoperidinin, dinoxanthin  karoten yang memberikan warna coklat dan neodinoxanthin) dan  warna coklat emas.
Ø  HABITAT
Pyrrophyta berasal dari lautan (dominan) tetapi ada beberapa ratus spesies yang lain yang berada di air segar. Pyrrophyta memiliki variasi nutrisi yang besar dari autototropik ke bentuk heterotropik yang mana terdapat vertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza yanglain.

Ø  SIFAT DAN KARAKTERISTIK
Pyrrophyta bersifat fotoautotrof atau heterotrof, sebagai saprofit, parasit, hidup bersimbiose atau holozoik sehingga dinamakan pula sebagai Dinoflagellata karena mempunyai sepasang flagella yang tidak sama panjang.
Karakteristik dari organisme ini dari eukariotik lainnya adalah tetap memadatnya kromosom pada semua stadia sehingga dikenal dengan sifat mesokariotik.

Ø  CARA PERKEMBANGBIAKAN
Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara:
1.Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki panser,     maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing – masing membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang telanjang
2.Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain
3.Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan aplanospora (contohnya Glenodinium)

Ø  EKOLOGI
Mayoritas dari dinoflagellata berasal dari lautan, tetapi ada beberapa spesies yang lain yang hidup dia sungai sungai. Dinoflagellata adalah kompenin yang penting dari plankton, khususnya pada kondisi hangat. Sebagai penambahan, beberap spesies adalah benthic atau terjadi dalam peristiwa simbiotik.
Dinoflagellata memiliki variasi nutrisi yang besar, dari range nututropik ke bentuk heterotropik, yang mana terdapat juga invertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza yang lain.  Pertumbuhan yang cepat dari plankton dinoflagellata mungkin akan menghasilkan warna coklat atau merah perubahan air disebut red tides. Red tides biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara. Beberapa dinoflagellata menghasilkan red tides adalah luminiscent. Spesies lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskam kedalam air atau terakumulasi dalam rantaimakanan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tolong share daftar pustaka juga

Posting Komentar