Biaya pendidikan, rapat bisnis, kontrak dengan perusahaan penjaga kebersihan, dokumen tender yang harus diselesaikan, cicilan furnitur bulanan, tagihan listrik, tagihan telepon, perubahan cetak biru arsitektur yang harus diceritakan, hari terakhir polis asuransi, berbelanja.
Berapa banyak hal-hal yang menurut kita “jangan sampai lupa” sepanjang hari! Anda mungkin memasang catatan pengingat disuatu tempat supaya tidak melupakan hal-hal tersebut. Pada saatnya, bahkan kitapun kawatir kalau kita lupa….
Apa yang anda lakukan bila kami sebutkan hal-hal yang terlupakan oleh anda yang lebih penting dari hal-hal tersebut?
Suatu saat ketika anda lahir kedunia…. Pertama kali anda masuk sekolah…. Lalu kedewasaan... memiliki pekerjaan, teman dan keluarga…. Tanggung jawab… ketika anda mengingat itu semua, apakah anda memikirkan hal mendasar yang jauh lebih penting? ‘Untuk apa saya hidup?... Akan dibawa kemana hidup saya?... Sejauh mana aku mengenal penciptaku, ALLAH ?... Apakah aku memenuhi kewajibanku terhadap-NYA?...’ Terlebih lagi, apakah anda selalu mengingat pertanyaan-pertanyaan tersebut dan jawabannya di dalam pikiran anda? Manusia adalah makhluk pelupa. Kecuali dia bersungguh-sungguh, dia akan berpaling dari pertanyaan-pertanyaan ini, yang seharusnya ia fikirkan. Apa yang kita lihat dari hal ini, tentu saja, bukan lupa yang biasa kita lakukan sepanjang hidup kita. Ini lebih merupakan ketidak pedulian, yang muncul sebagai akibat dari kegagalan berfikir, tidak memperhatikan atau melupakan kenyataan, meskipun sesungguhnya ia sangat menyadari hal itu.
Hal terpenting yang membuat orang lupa adalah bahwa segala sesuatu pasti ada penciptanya dan dia bertanggung jawab terhadapnya. ALLAH menyebutkan rasa tanggung jawab ini dalam Al-Qur’an:
Dan aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS. Adz Dzariyaat: 56)
Memang, kewajiban utama manusia adalah beribadah kepada ALLAH dengan ibadah yang sebaik-baiknya. Sebagian orang berfikir mereka bisa menghindari kenyataan dengan melupakan hal tersebut. Melupakan, bagaimanpun, tidak membebaskan tanggung jawab orang tersebut. Cepat atau lambat, manusia pasti akan mati, hal itu terjadi sebelum hari perhitungan dan sebagai hasilnya, akan hidup abadi di dalam surga atau neraka.
JANGAN PERNAH LUPA! TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH
Eksistensi dari pengaturan yang sempurna dalam jagad raya adalah kenyataan yang tidak terbantahkan. Setiap 300 juta lebih galaxy memiliki 300 juta bintang, dan setiap yang ada di dalamnya memiliki keseimbangan. ALLAH menciptakan keteraturan ini dan memeliharanya setiap waktu.
ALLAH menciptakan dunia yang kita tinggali ini dengan kondisi yang sangat sesuai untuk hidup. Jarak antara bumi dengan matahari, tingkat oxygen yang ada di atmosfir, kekuatan gravitasi dan ratusan kehidupan penyeimbang penting lainnya yang diatur dan disusun oleh ALLAH . Dia mengungkapkan kebenaran ini dalam ayat Al-Qur’an:
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malan dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-NYA lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari (Surat Faathir, 13)
Semua yang ada di muka bumi ada atas kehendak ALLAH . Seseorang yang anda anggap sanat penting atau yang memiliki kekuatan besar, yang terlihat oleh mata anda, sesungguhnya tidak memiliki kekuatannya sendiri. Dan itulah yang terjadi, takut atau menghargai manusia dengan cara takut kepada Allah , atau mencintai orang lain dengan cara mencintai ALLAH , merupakan mengerikan jika menyamakan dengan NYA:
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tangingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaiman mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbiat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-NYA (Surat Al-Baqara, 165)
Orang yang mengetahui kebenaran ini memahami bahwa tidak ada hal lain selain Allah yang harus ditakuti. Dia tahu bahwa tidak ada seorang pun yang layak untuk ditakuti, dibutuhkan atau ditujukan, selain daripada Allah. Dia akan berusaha untuk mendapatkan keridho’an Allah.
Allah sangat dekat kepada setiap makhluk, dan mencakup semuanya. Dia bersama anda ketika anda menonton film ini. Dia melihat anda dan tahu apa yang anda fikirkan. Hal ini diungkapkan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang bisa di sembunyikan dari-NYA:
Kamu tidak berada suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Surah Yunus, 61)
Dalam kehidupan di dunia ini, Allah memberikan kehidupan yang lama kepada manusia untuk belajar dari pengingat-pengingat yang di berikan Allah. Dasarnya, ada banyak hal yang terjadi pada setiap orang dalam perjalanan hidupnya yang bertindak sebagai pengingat. Sebagai contoh, kematian-kematian yang di laporkan dalam berita atau yang kita saksikan sendiri harus dianggap sebagai peringatan. Dengan contoh ini, Allah mengingatkan kita bahwa kita juga akan menemui kematian setiap saat.
Manusia bisa menjadikan ini sebagai pengingat agar selalu beribadah kepada Allah, atau melupakan semua nasehat-nasehat ini dan mengesampingkannya. Namun, tanpa terkecuali semua orang dengan cepat menuju hari ketika ia akan bertanggung jawab kepada Tuhannya.
Allah, Dia yang tidak pernah lupa, akan mengumpulkan semua orang untuk perhitungan.
Jangan lupa bahwa peringatan yang kamu dengar mungkin merupakan peringatan terakhir dari Tuhanmy, kesempatan terakhirmu. Ayat 19 dari Surat ke-59 mengungkapkan:
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik (Surat Al-Hasyr, 19)
Jika anda tidak ingin menderita karena siksaan, ingatlah bahwa satu-satunya cara untuk selamat dari hukuman adalah dengan bertobat dan menjadi hamba Allah sejati.
sumber : klik disini
0 komentar:
Posting Komentar